Kamera pengintai

Jumat, 13 Februari 2015

PUISI AIRA



Bahasa Sederhana

Oleh: Ananda Debie Ikrar Jamen Putri

Ini bukan bahasa kiasan untuk menggambarkan sebuah perasaan

Hanya bahasa sederhana dan apa adanya tanpa makna yang tersembunyi

Coba kau baca dan pahami

Jika kau tanya “Apa itu cinta?”

Cinta adalah kebahagiaan

Jika kau tanya “ Mengapa Kebahagiaan?”

Karena aku merasa bahagia dengan cinta

Jika kau tanya “Kenapa bahagia dengan cinta?”

Karena cinta adalah kebahagiaan

Begitu sederhana bukan?

Karena cinta sebenarnya adalah bahasa sederhana

Bahasa sederhana dengan makna sederhana pula

Sangat sederhana hingga tak ada kebohongan di dalamnya

Inilah bahasa sederhana itu…

“Cinta adalah kebahagiaan”

 

Hujan


Oleh: Ananda Debie Ikrar Jamen Putri

Hujan…
Kutorehkan kesedihan ini dalam setiap tetesmu
Demikian rupanya hingga keruh berpudar warna
Menghalau segala kisah agar tak terulang kembali
Angin semilir berubah menjadi badai
Ketika mentari enggan menyapa kembali
Kualihkan hati sejenak tuk memendam lara
Dingin ini…
Menguasai raga dan tulangku
Membekukan rasa hingga membiru
Sunyi membungkam beribu masa
Mengukirkan kenangan pahit begitu dalam
Hingga waktupun enggan melirik
Hujan…
Membasahkan benang-benang alur kehidupan
Hingga kusut tak berbentuk
Menanamkan kehampaan yang memebelit rasa
Hingga hambar terkubur duka
Halilintar dengan tegasnya saling menyambar
Meluluhlantakkan hati kecil yang tengah terluka
Mendung ini…
Menghalangi sang putih tuk memancarkan pesonanya
Melukiskan mimpi buruk dalam lembaran hari
Hingga menguapkan lautan cinta yang penuh keindahan
Mengundang sepi hingga menahan tawa yang membuncah




Aku Masih Ingat Kakak

Oleh: Ananda Debie Ikrar Jamen Putri


Aku masih ingat kakak…
Senyum malu-malu itu...
Merekah manis di wajahmu
Memancarkan rona pelangi
Mengundang desiran lembut untuk singgah di hatiku


Aku masih ingat kakak…
Suara indahmu itu...
Bertanya lembut tentang senyumku
Saat itu aku mengerti...
Ternyata, rasa penasaran sedang menghasutmu


Aku masih ingat kakak…
Kau ikuti langkah kecilku...
Menahan derap itu sejenak
Dengan senyum paling manis dari wajahmu
Yang kutahu, ada rasa ingin tahu di manik matamu


Aku masih ingat kakak…
Tak ku ceritakan apa yang mengundang senyumku...
Pada dirimu yang saat itu ingin tahu…
Hingga kuputuskan tuk melangkah maju…
Dan kutahu, ada rasa kecewa dalam senyummu


Aku masih ingat kakak…
Kau tepuk lembut pundakku...
Membuat jantungku berdegup tak karuan
Saat itu, suara lembutmu berbisik...
"Jangan khawatir, aku di sini"


Aku masih ingat kakak…
Kala itu pipiku merona
Kau hadirkan senyum di wajah murungku
Memberikan rasa yang tak kumengerti artinya
Dan kau tahu kakak?
Kini aku begitu penasaran


Aku masih ingat kakak…
Kau lambaikan tanganmu itu...
Dengan senyum ramah yang terpancar
Membuatku aman dalam kesendirian
Benar-benar aman, kakak…


Aku masih ingat kakak…
Rasa nyaman ketika bersamamu...
Ketika tak ada satupun yang menemaniku
Dan aku mengerti...
Kau telah melindungiku kala itu

Kini baru kupahami…
Ternyata, rasa sayang telah tumbuh di hatiku...



Aku masih ingat kakak…
Memori manis tentang kita…
Tentang aku dan kakak
Akan selalu terkenang dalam hidupku...
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar