PENGARUH KELUARGA BAGI KEPRIBADIAN
ANAK
Oleh:
Ananda Debie Ikrar Jamen Putri
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali
dikenal oleh anak. Faktor dasar pembentuk kepribadian anak adalah dari keluarga
itu sendiri. Keadaan dalam keluarga sangat berpengaruh besar dalam pembentukan
kepribadian dan pandangan hidup seorang anak. Terutama dalam hal mendidik anak.
Apabila cara mendidik anak kurang tepat dapat berakibat fatal bagi kepribadian
seorang anak.
Pribadi disiplin. Anak yang dididik dengan disiplin
namun otoriter, akan menyebabkan dia merasa tertekan dan terpenjara. Bukannya
menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab, justru ia akan tumbuh
dengan kebencian dan menjadi brutal. Orang tua tak boleh memaksakan kehendak
pada anaknya. Harus seperti ini, harus seperti itu padahal keinginan orang tua
belum tentu sejalan dengan keinginan anak. Sebagai orang tua, hendaknya
mendukung dan menyemangati apa yang menjadi tujuan anak selama apa yang ia tuju
itu positif. Orang tua cukup percaya bahwa anaknya pasti akan melakukan yang
terbaik untuk hidup mereka sendiri. Hal seperti inilah yang dapat memunculkan
semangat anak untuk berusaha menjadi lebih baik karena ia sudah diberi
kepercayaan oleh orang tuanya bahwa ia mampu.
Seperti mendaki sebuah gunung, biarkan anak mendaki
sendiri dengan usahanya. Orang tua hanya perlu memberikan semangat dan percaya
bahwa anaknya pasti berhasil sampai ke puncak. Meskipun hujan petir dan terik
matahari terus mempersulit jalannya. Tak perlu berusaha memberikan tali tambang
dan mengikat dengan paksa agar anak dapat segera menuju ke puncak, hal itu
justru hanya akan menyakiti anak karena ia mendaki dengan terpaksa.
Pribadi yang percaya diri dan berani. Sikap
overprotektif orang tua juga tak baik bagi perkembangan pribadi anak. Anak
bukannya merasa terlindungi tapi justru merasa seperti dikekang. Sikap
overprotektif orang tua juga menyebabkan anak tumbuh dengan mental yang lemah.
Rasa keingintahuan yang kurang dapat menyebabkan anak takut mencoba dan tidak
berkembang. Hal ini juga mempengaruhi rasa percaya diri anak. Orang tua hanya
perlu mengawasi anak sewajarnya. Biasakan sikap terbuka pada diri anak agar
pengawasan lebih mudah dilakukan. Biarkan anak melewati masa-masa pertumbuhan
sesuai dengan nalurinya selama tak di luar batas-batas kewajaran. Orang tua seharusnya
melakukan pendekatan dan pengarahan halus agar anak tak melewati batas-batas
yang seharusnya jangan dilewati.
Pribadi yang jujur. Membentuk pribadi jujur pada
diri anak sebenarnya dimulai dari hal-hal kecil. Kejujuran adalah nomor satu
untuk meraih keberhasilan hidup. Orang tua secara nyata harus menerapkan
kejujuran dalam mendidik anaknya. Jangan berkata bohong pada anak, hal itu
secara tak langsung akan ditiru oleh anak. Biasakan menepati janji jika pernah
berjanji pada anak. Jika kebiasaan orang tua yang tak menepati janji ini terus
berlangsung, kepercayaan anak pada orang tuanya akan berkurang. Hal ini juga
berdampak pada pribadi anak ketika dewasa. Ia tidak mudah untuk menumbuhkan
kepercayaan pada orang lain, bahkan ia menganggap kebohongan dan tak menepati
janji adalah hal biasa. Pandangan hidup seperti ini tentu meyulitkan karirnya
karena ia akan sulit mendapat kepercayaan dari orang lain dan selalu mendapat
kecurigaan dari orang sekitarnya.
Pribadi yang hemat. Hidup hemat merupakan pribadi yang
mempunyai pengaruh besar bagi keberhasilan hidup anak. Pribadi yang hemat tentu
dapat menyejahterakan kehidupan masyarakat bahkan dunia. Bayangkan saja jika
setiap orang di dunia ini mempunyai kebiasaan hidup hemat, maka krisis ekonomi
bisa dihindari. Namun hidup hemat juga tak hanya pada aspek ekonomi saja, bisa
juga pada aspek lingkungan, seperti menghemat listrik dan air.
Membiasakan hidup hemat pada pribadi anak memang sangat
perlu diterapkan. Hendaknya orang tua mengajarkan anaknya untuk menyisihkan
uang saku agar ditabung. Orang tua juga perlu menyediakan tempat untuk
menyimpan uang tersebut. Jika masih anak-anak orang tua hendaknya membelikan
tempat menabung yang biasanya memiliki bentuk-bentuk lucu. Ketika anak sudah
mulai besar, hendaknya orang tua memberikan kepercayaan pada anaknya untuk
mengelola keungannya sendiri. Berikan rekening bank untuk anak, agar ia bisa
menabung di bank dengan uangnya sendiri. Kalau perlu memberikan usaha sederhana
agar anak dapat mengelola keuangan dari usaha sederhana tersebut. Namun, tentu
saja hal tersebut tidak boleh sampai menganggu prestasi anak di sekolah.
Pribadi yang peduli dan cepat tanggap. Hal ini juga
sangat penting untuk meraih keberhasilan hidup anak. Orang tua seharusnya
membiasakan anak untuk dapat mengutarakan pendapatnya dalam keluarga. Orang tua
juga tak boleh mengabaikan pendapat anaknya meski itu hal yang sepele. Jika
orang tua tak mau mendengar pendapat anaknya, tentu saja anak tak akan memiliki
wadah untuk mengutarakan idenya. Hal itu dapat menyebabkan anak merasa tak
dihargai dan akhirnya ia memutuskan untuk diam saja. Karena menurutnya percuma
mengatakan apapun, karena orang tuanya tak akan mau mendengarkan. Jika anggapan
seperti itu sudah merasuk dalam pikiran anak, maka dimanapun ia berada ia akan
merasa sama saja. Anak akan merasa apapun yang ia ucapkan dan lakukan percuma,
maka ia memilih untuk diam dan tak peduli pada situasi sekitarnya.
Pribadi yang mandiri. Kasih sayang orang tua memang
sangat dibutuhkan oleh anak. Tapi seharusnya orang tua perlu meninjau kembali
bahwa kasih sayang yang berlebihan bahkan cenderung memanjakan anak akan
berpengaruh buruk bagi pembentukan kepribadian anaknya. Anak yang terlalu
dimanja, ia akan merasa seperti penguasa dan tak mau mengalah meski mengalah
untuk hal yang lebih penting. Ia akan lebih egois karena segalanya ia dapatkan
terutama kasih sayang orang tuanya. Hal yang lebih membahayakan lagi adalah
anak tidak terbiasa untuk mandiri. Ia akan tergantung pada kedua orang tuanya.
Sebagai orang tua, memberikan kasih sayang harus
sewajarnya saja. Latihlah anak untuk mandiri dari hal kecil sekalipun. Seperti
kebiasaan menata tempat tidur sehabis bangun, mencuci piringnya sendiri sehabis
makan, mencuci pakaiannya sendiri. Namun tentu saja sebelumnya orang tua sudah
memberikan contoh kepada anak bagaimana melakukan itu semua. Jika anak terbiasa
mandiri, maka ia tak akan merasa kesulitan untuk menjalani hidup yang keras.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
faktor utama pribadi seseorang apakah itu baik atau buruk adalah dari didikan
keluarganya. Maka dari itu, orang tua yang merupakan pendidik utama dalam hidup
seorang anak harus benar-benar memperhatikan hal-hal yang baik untuk
keberhasilan anaknya kelak. Keberhasilan seseorang juga tak lepas karena
kepribadiannya sendiri. Karena hidup yang berhasil berawal dari pribadi yang
baik.
Semoga tulisan saya bisa memberikan inspirasi kepada
para pembaca yang ingin membuat artikel bertema serupa yaitu “Lembaga Keluargal.”
Mohon maaf jika ada kesalahan atau kalimat yang kurang baik dalam artikel di
atas. Mohon kritik dan sarannya. Jika ingin copas jangan lupa sertakan nama
pengarang dan alamat blognya ya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar