Ketegaran Bagaikan Dendelion
Judul :
Bunga Cantik di Balik Salju
Penulis :
Titik Andarwati
Penerbit :
Diva Press
Cetakan :
Mei 2011
Tebal :
458 halaman
“Dandelion adalah bunga liar yang kuat. Bahkan saat
tumbuhan lainnya mati, dandelion bisa hidup di mana saja asalkan ada sinar
matahari. Di sela-sela batu, di dekat rel kereta api, ataupun retakan-retakan
trotoar ia bisa hidup. Dan aku pun ingin seperti itu. Hidup bersama dandelion.”
Kalimat di atas adalah salah satu
cuplikan novel “Bunga Cantik di Balik Salju.” Novel inspiratif karya Titik
Andarwati ini adalah novel yang mengajarkan pada pembaca tentang kemandirian
dan ketegaran hidup. Novel ini menceritakan kisah seorang wanita muda bernama
Maulana Andara Restu atau biasa dipanggil Lana yang memiliki seorang anak
laki-laki bernama Denniz. Walaupun sebenarnya Denniz bukanlah anak kandungnya.
Di usia 19 tahun, Lana memutuskan
untuk merawat Denniz, putra dari sahabatnya yang bernama Emi. Emi sendiri
meninggal setelah melahirkan Denniz. Sedangkan ayah Denniz, Brian, tidak mau
bertanggung jawab dan justru menghilang dari kehidupan Emi. Ketika Lana
memutuskan untuk merawat Denniz, terjadi pertentangan dari keluarga Lana.
Namun, setelah berjalannya waktu, eluarga Lana bisa menerima kehadiran Denniz
dan justru sangat menyayanginya.
Pada usia 25 tahun, Lana memutuskan
untuk hidup mandiri bersama Denniz. Lana membeli runah dengan hasil kerja
kerasnya sendiri dari pekerjaannya sebagai staf pengajar di lembaga pendidikan
asing. Di lembaga pendidikan asing inilah Lana bertemu dengan orang-orang yang
memberi warna di kehidupannya. Fany, Megan, Dhyas, Rindra, Ruben adalah
sahabat-sahabatnya yang Lana temui ketika bekerja di tempat itu. Bahkan salah
seorang rekan kerjanya, bernama Yudha ternyata jatuh cinta pada Lana.
Karena sibuk dengan kesenangannya
merawat Denniz, membuat Lana lupa akan kesenangan pribadinya. Di usianya saat
ini, sudah seharusnya Lana memiirkan pendamping hidupnya. Laki-laki yang bisa
mnejadi suami yang baik dan figure seorang ayah untuk Denniz. Sampai pada
ahirnya, Dhimas Mahesa Radyatama atau biasa dipanggil Dhimas memasuki kehidupan
Lana. Setelah melewati berbagai macam rintangan, akhirnya Lana dan Dhimas
menikah.
Novel ini adalah novel inspiratif di mana di
dalamnya mengajarkan pembaca tentang kemandirian dan ketegaran dalam menghadapi
rintangan hidup. Dengan bahasa yang sangta mudah dipahami, seolah-olah membuat
pembaca seperti mengalami sendiri kejadian dalam novel tersebut. Namun halaman
novel ini masih tergolong tebal, sehingga terkadang membuat pembaca malas untuk
membacanya.
Secara
keseluruhan novel ini sangat menarik dan memberikan banyak inspirasi. Novel ini
pantas dibaca untuk siapa saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar