Kamera pengintai

Kamis, 15 Januari 2015

MELATIH KEPENGARANGAN


Beberapa Kebiasaan yang Dapat Melatih Kepengarangan Seseorang

Predikat penulis hebat tidak bisa secara instan didapatkan. Butuh ketlatenan dan kerja keras untuk bisa mewujudkannya. Selain tenaga, pemikiran dan waktu yang perlu dimanfaatkan, beberapa kebiasaan sederhana juga dapat secara tidak langsung mempengaruhi kemampuan menulis seseorang. Berikut beberapa kebiasaan sederhana yang bisa kamu lakukan agar bisa menulis dengan baik.

1.      Membaca Karya Sastra
Sering-seringlah membaca karya sastra dari penulis yang berkualitas. Hal ini secara tidak langsung akan melatih pikiran kita untuk mengolah bahasa dalam karangan kita. Selain itu, kita juga mendapat kosakata baru, gaya penulisan, dan gaya bahasa yang bisa kita pakai dalam penulisan kita sendiri.

2.      Menulis Cerita Singkat
Latihlah kebiasaan menulis sebuah cerita singkat. Cerita singkat di sini bisa pengalaman pribadi atau hanya sekedar cerita yang ingin kamu buat. Hanya beberapa baris saja, tapi setiap hari. Dalam cerita singkat ini, kamu bisa menulis seolah-olah cerita singkat itu adalah kutipan sebuah karangan dalam cerpen ataupun novel.  Bahkan jika perlu, kamu bisa menambahkan judul dari cerita singkat itu. Hal ini secara tidak langsung bisa memotivasi kamu untuk meneruskannya menjadi sebuah karangan. Misalnya seperti ini:
Kukira hanya khayalanku saja ketika orang aneh itu datang. Dia tiba-tiba mengatakan hal konyol yang membuatku terlihat seperti orang gila. Dia mengatakan namanya adalah Dylan Choi. Bukan hal itu yang membuatku terkejut, tapi karena dalam perkenalannya itu, dia mengatakan bahwa dia adalah Pangeran khayalan yang selama ini telah aku impikan.
---My Shadow Prince---

3.      Mendeskripsikan Sesuatu
Cobalah perhatikan sekitarmu. Lalu setelah itu kamu tulis apa yang telah kamu lihat dengan bahasamu sendiri. Semakin banyak yang kamu deskripsikan dari sesuatu yang kamu lihat, maka karangan yang telah kamu buat seolah-olah pembaca ikut melihat sendiri apa yang kamu tulis. Cara seperti ini juga bisa melatih kepenulisan kamu dalam hal mendeskripsikan sesuatu. Kalimat yang terangkai seolah-olah sang pembaca juga mengalami keadaan yang kita gambarkan melalui kata-kata dari bahasa yang kita tuangkan. Misalnya seperti ini:
Rumah bercat hijau pupus itu adalah rumah Nenek dimana kenangan masa kecil ibu tertinggal di sana. Beliau berdiri lama memandangi rumah yang sudah 40 tahun ia tempati dan sudah hampir 5 tahun ia tinggalkan. Ada beberapa pot yang terletak di depan beranda rumah. Semuanya berisi bunga mawar yang harumnya semerbak. Ada pohon mangga yang kelihatan sudah sangat tua berdiri menjulang di depan halaman rumah nenek. Di sampingnya ada pohon coklat yang sudah hampir habis daunnya karena tak pernah dirawat. Ah, rumah ini. Aku bahkan melihat ibu mengusap air matanya. Ia mungkin teringat nenek.
            ---1000 Harapan Untuk Bunda----

4.      Menulis karya sastra dengan berbagai genre
Cobalah menulis karangan dengan berbagai jenis genre dan tema. Tak hanya tema atau genre yang monoton, itu-itu saja. Kepengarangan seseorang tak akan bisa berkembag dengan baik jika ia hanya bergerumul pada satu tema itu saja. Misalkan saja seseorang yang suka mengarang hanya dengan genre romance atau tema percintaan remaja, itu akan menghambat imajinasinya dalam menciptakan karangan yang berbeda jauh temanya. Misalnya seperti bertema pendidikan.

5.      Tulis Kata-Kata Mutiara
Kata-kata mutiara kadang bisa muncul jika kita mengalami sesuatu hal yang menarik dan patut diteladani. Tentu saja selama kita hidup kita pasti mengalami kejadian yang menarik yang dapat diambil sebuah pelajaran. Selain kejadian yang kita alami, kita juga bisa menuliskan sesuatu yang kita lihat dan kita dengar. Bisa jadi pengalaman orang lain yang menarik. Cobalah tulis pengalaman menarik itu lewat kalimat yang indah. Tidak perlu seperti bahasa puisi, hanya perlu terkesan bijaksana. Kegiatan seperti ini dapat melatih kita dalam memilih bahasa yang lebih tertata saat mengarang. Misalnya saja seperti ini:
Tak perlu menginginkan apa yang dimiliki orang lain hingga menjadikan sebuah prasangka kekalahan. Benahi saja apa yang kita punya agar menjadi kelebihan yang orang lain tak punya.
---Aira Nugrahayu---

6.      Sering Mendengarkan lagu
Sebuah lagu terkadang banyak memberikan inspirasi dalam mengarang suatu karya sastra. Lagu yang kita dengar bisa kita olah dengan bahasa kita sendiri dan kita rangkai agar menjadi sebuah cerita yang pada dasarnya memiliki inti cerita sama seperti lagu yang kita dengar. Kita hanya perlu menambahkan “bumbu-bumbu” untuk membuat cerita yang kita karang menjadi lebih khusus dari lagunya. Tak perlu muluk-muluk. Cukup dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh pembaca.

Mohon maaf jika banyak kekurangan dalam tulisan saya. Saya sendiri juga masih belajar dalam hal kepengarangan. Tapi saya ingin membagi beberapa tips yang menurut saya bisa melatih kepengarangan seseorang. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat bagi kalian yang ingin mengembangkan kemampuan kepengarangan kalian. Selamat mencoba :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar