DRAMA
REVIEW: HORMONES
Oleh:
Ananda Debie Ikrar J.P.
Hormones adalah
drama asal Thailand yang disutradarai oleh Songyos Sugmakanan. Film ini
mengangkat tema tentang kehidupan para remaja dengan segala permasalahannya.
Mulai dari keluarga, persahabatan, percintaan, kenakalan remaja, dan
masalah-masalah lainnya yang sering dihadapi para remaja
Film
ini mngisahkan tentang kehidupan 9
remaja yang bernama Win, Khwan, Phoo, Toei, Tar, Mhog, Phai, Sprite, dan Dao.
Masing-masing dari mereka mempunyai permasalahan sendiri-sendiri. Win adalah
siswa popular di sekolahnya. Namun ia anak yang nakal dan terpengaruh pergaulan
bebas karena merasa frustasi dengan keluarganya yang broken home. Suatu ketika, Win yang selain nakal juga play boy
lambat laun mulai menyukai Khwan yang merupakan teman sekelasnya.
Khwan sendiri
adalah gadis yang pintar dan baik hati. Bisa dibilang ia adalah siswa teladan
di sekolahnya. Meskipun Khwan terlihat tak peduli ketika Win berusaha
mendapatkan hatinya, tapi sebenarnya diam-dianm Khwan juga menyukai Win. Namun,
masalah mulai menghampri ketika Khwan yang merupakan siswa paling teladan
ketahuan menyontek saat ujian. Hal ini dikarenakan keluarganya sedang tertimpa
permasalahan rumit dan menyebabkan Khwan frustasi
Selain
itu, juga masih banyak lagi kisah dari tokoh lainnya. Seperti Mhog yang selalu
bertengkar dengan ayahnya karena sang ayah tidak setuju jika Mhog ketika lulus
nanti memilih jurusan Art. Sang ayah menyuruh Mhog untuk memilih jurusan
ekonomi, karena menurut beliau jurusan ini lebih berguna.
Kemudian ada Phoo yang merasa kebingungan
tentang perasaannya terhadap Toei . Toei
adalah tipe gadis yang lebih suka berteman dengan laki-laki dan hal
inilah yangmenyebabkan ia sering dibully
oleh teman-temannya. Padahal Toei adalah gadis yang baik hati
Tokoh Phai yang
suka berkelahi dengan siswa sekolah lain karena suatu masalah. Kemudian Sprite
yang merupakan kekasih Phai, hubungan mereka berakhir karena Phai tidak bisa
menghentikan kebiasaan berkelahinya. Tokoh Tar yang selalu diabaikan teman-temannya,
dia ini pandai bermain gitar dan bahkan tergabung dengan band yang popular di
sekolah. Namun tetap saja meskipun begitu tak banyak yang peduli pada Tar.
Tokoh Dao adalah gadis yang tumbuh dari keluarga kaya namun overprotektif. Hal
inilah yang menyebabkan Dao merasa tertekan.
Dari film ini,
penonton terutama kalangan remaja dapat mengetahui hal mana yang baik atau
buruk untuk dilakukan dan apa dampaknya bagi kehidupan masa depan ketika
menghadapi suatu permasalahan terutama saat masa-masa remaja. Namun, kekurangan
film ini adalah tak banyak menyinggung masalah sekolah meskipun kebanyakan
setting cerita berada di sekolah.
Secara
keseluruhan, film ini sangat cocok ditonton untuk kalangan remaja dan orang
tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar