Kamera pengintai

Selasa, 20 Januari 2015

REVIEW: HORMONES


DRAMA REVIEW: HORMONES
Oleh: Ananda Debie Ikrar J.P.

Hormones adalah drama asal Thailand yang disutradarai oleh Songyos Sugmakanan. Film ini mengangkat tema tentang kehidupan para remaja dengan segala permasalahannya. Mulai dari keluarga, persahabatan, percintaan, kenakalan remaja, dan masalah-masalah lainnya yang sering dihadapi para remaja
                Film ini mngisahkan tentang kehidupan  9 remaja yang bernama Win, Khwan, Phoo, Toei, Tar, Mhog, Phai, Sprite, dan Dao. Masing-masing dari mereka mempunyai permasalahan sendiri-sendiri. Win adalah siswa popular di sekolahnya. Namun ia anak yang nakal dan terpengaruh pergaulan bebas karena merasa frustasi dengan keluarganya yang broken home. Suatu ketika, Win yang selain nakal juga play boy lambat laun mulai menyukai Khwan yang merupakan teman sekelasnya.
Khwan sendiri adalah gadis yang pintar dan baik hati. Bisa dibilang ia adalah siswa teladan di sekolahnya. Meskipun Khwan terlihat tak peduli ketika Win berusaha mendapatkan hatinya, tapi sebenarnya diam-dianm Khwan juga menyukai Win. Namun, masalah mulai menghampri ketika Khwan yang merupakan siswa paling teladan ketahuan menyontek saat ujian. Hal ini dikarenakan keluarganya sedang tertimpa permasalahan rumit dan menyebabkan Khwan frustasi
                Selain itu, juga masih banyak lagi kisah dari tokoh lainnya. Seperti Mhog yang selalu bertengkar dengan ayahnya karena sang ayah tidak setuju jika Mhog ketika lulus nanti memilih jurusan Art. Sang ayah menyuruh Mhog untuk memilih jurusan ekonomi, karena menurut beliau jurusan ini lebih berguna.
 Kemudian ada Phoo yang merasa kebingungan tentang perasaannya terhadap Toei . Toei  adalah tipe gadis yang lebih suka berteman dengan laki-laki dan hal inilah yangmenyebabkan ia  sering dibully oleh teman-temannya. Padahal Toei adalah gadis yang baik hati
Tokoh Phai yang suka berkelahi dengan siswa sekolah lain karena suatu masalah. Kemudian Sprite yang merupakan kekasih Phai, hubungan mereka berakhir karena Phai tidak bisa menghentikan kebiasaan berkelahinya. Tokoh Tar yang selalu diabaikan teman-temannya, dia ini pandai bermain gitar dan bahkan tergabung dengan band yang popular di sekolah. Namun tetap saja meskipun begitu tak banyak yang peduli pada Tar. Tokoh Dao adalah gadis yang tumbuh dari keluarga kaya namun overprotektif. Hal inilah yang menyebabkan Dao merasa tertekan.
Dari film ini, penonton terutama kalangan remaja dapat mengetahui hal mana yang baik atau buruk untuk dilakukan dan apa dampaknya bagi kehidupan masa depan ketika menghadapi suatu permasalahan terutama saat masa-masa remaja. Namun, kekurangan film ini adalah tak banyak menyinggung masalah sekolah meskipun kebanyakan setting cerita berada di sekolah.
Secara keseluruhan, film ini sangat cocok ditonton untuk kalangan remaja dan orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar